BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan
perkembangan zaman dengan munculnya berbagai teknologi yang canggih, belum lagi
dengan adanya berbagai macam pekerjaan yang sadar tidak disadari ini menjadi
sebuah tantangan hidup sebuah insan di dunia yang memerlukan pemahaman dan
kesadaran akan adanya hal tersebut. Dengan ini perlu adanya sebuah
pemahaman, pengarahan dan menumbuhkan kesadaran pada peserta didik di SD/MI
yang harus dilakukan oleh seorang guru karena betapa pentingnya kesadaran akan
kemajuan zaman dan berbagai macam kegiatan atau pekerjaan disekitar lingkungan
peserta didik yang nantinya akan memicu pada sebuah karir yang paling tidak
menjadi sebuah cita dari peserta didik. Pemikiran inilah menjadi latar belakang
betapa pentingnya seorang guru mampu memahami dari bimbingan karir yang
kemudian dapat dijadikan sebuah transformasi kepada peserta didik di SD/MI
untuk memunculkan kesadaran akan pentingnya hal tersebut.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas
maka permaslahan yang di rumuskan adalah :
1.
Apakah yang
dimaksud dengan Bimbingan karier ?
2.
Jelaskan tujuan bimbingan karier !
3.
Jelaskan Pentingnya Bimbingan Karir !
4.
Bagaimanakah program bimbingan karier di sekolah ?
5.
Jelaskan prinsip - prinsip bimbingan karier !
6.
Bagaimana cara pelaksanaan bimbingan karier ?
C.
Tujuan
Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas
maka tujuan penulisan adalah :
1. Megetahui
pengertian dari bimbingan karier.
2. Mengetahui
tujuan dari bimbingan karier.
3. Mengetahui
program bimbingan karier di Sekolah.
4. Mengetahui pentingnya Bimbingan Karir.
5. Mengetahui
prinsip – prinsip bimbingan karier.
6. Mengetahui
cara pelaksanaan bimbingan karier.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian BK Karir
Ditinjau
dari sisi sejarah, istilah bimbingan dan konseling karir berakar pada istilah
vocational guidance yang pertama kali dipopulerkan oleh Frank Parson dalam buku
Choosing a Vocation (1909) dan dikutip oleh Wikipedia (2012). Pada awalnya
penggunaan istilah ini lebih merujuk pada usaha membantu individu dalam memilih
dan mempersiapkan suatu pekerjaan, termasuk didalamnya berupaya mempersiapkan
kemampuan yang diperlukan untuk memasuki suatu pekerjaan. Namun selanjutnya
terjadi perubahan pendekatan dari model okupasional (occupational) ke model
karir (career). Kedua model ini memiliki perbedaan, dimana pada model
okupasional lebih menekankan pada kesesuaian antara bakat dengan tuntutan dan
persyaratan pekerjaan, sedang pada model karir, tidak hanya sekedar memberikan
penekanan tentang pilihan pekerjaan, namun mencoba pula menghubungkannya dengan
konsep perkembangan dan tujuan - tujuan yang lebih jauh sehingga nilai-nilai
pribadi, konsep diri, rencana-rencana pribadi dan semacamnya mulai turut dipertimbangkan.
Bimbingan dan konseling
karir berhubungan erat dengan pendidikan karir (career education), seperti
dikemukakan Calhoun dan Finch (1976) bahwa program pendidikan karir di memiliki
tahapan berupa kesadaran karir, eksplorasi karir, dan persiapan karir.
Karir adalah pekerjaan,
profesi (Hornby, 1957). Seseorang akan bekerja dengan senang hati dan penuh
kegembiraan apabila apa yang dikerjakan itu memang sesuai dengan keadaan
dirinya, kemampuannya dan minatnya. Sebaliknya, apabila seseorang bekerja tidak
sesuai dengan apa yang ada dalam dirinya maka dapat dipastikan ia akan kurang
bergairah dalam bekerja, kurang senang dan kurang tekun. Dengan demikian
diperlukannya bimbingan karir itu untuk mengarahkan seseorang kearah tersebut.
Bimbingan karir merupakan salah satu aspek dari bimbingan dan konseling. Pada
saat ini, bimbingan karir mendapatkan tekanan untuk pelaksanaannya, khususnya
di sekolah-sekolah SMA dan SMP. Pada kenyataannya, masih ada para siswa tamatan
SMA atau SMP yang tidak melanjutkan pendidikannya karena suatu sebab yang tidak
dapat dihindarkan. Oleh karena itu, para siswa membutuhkan bimbingan yang baik
khususnya berkaitan dengan pekerjaan atau dengan kata lain mendapatkan
bimbingan karir secara bijaksana. Dengan demikian para siswa akan mengetahui
apa yang akan dipilihnya, melanjutkan studi atau akan langsung terjun di dunia
pekerjaan.
Donald D. Super (1975) mengartikan bimbingan
karir sebagai suatu proses membantu pribadi untuk
mengembangkan penerimaan kesatuan dan
gambaran diri serta peranannya dalam duria kerja. Menurut batasan
ini, ada dua hal penting, pertama proses membantu individu
untuk memahami dan menerima diri sendiri, dan kedua memahami dan
menyesuaikan diri dalam dunia kerja.
Widiadmojo (2000:3)
mengemukakan definisi bimbingan karier adalah kegiatan birnbingan yang
bertujuan ultuk mengenal, memahami, dan mengembangkan potensi diri dalam
mempersiapkan masa depan bagi dirinya. Lebih lanjut dijelaskan pelayanan
bimbingan karier diberikan agar siswa mengenal konsep diri yang berkaitan
dengan minat, bakat, dan kemampuannya serta mengenal jabatan karier yang ada.
Berdasarkan beberapa definisi yang telah diuraikan di
atas maka dapat diperoleh pengertian bahwa bimbingan
karier adalah kegiatan birnbingan yang diberikan kepada siswa untuk memilih,
menyiapkan diri, mencari, dan menyesuaikan diri terhadap karier
yang sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuannya sehingga dapat
mengernbangkan dirinya secara optimal sehingga dapat menemukan karier dan
melaksanakan karier yang efektif dan memberi kepuasan dan kelayakan.
Dasar-dasar Pelaksanan Bimbingan Karir
Disekolah :
Pelaksanaan layanan bimbingan karir disekolah kepada setiap pendidik
dituntut untuk memahami dengan mendalam dan seksama mengenai dasar-dasar atau
pokok-pokok pikiran yang melandasi pelaksanaan bimbingan karir di sekolah.
Dasar-dasar atau pokok pikiran yang melandasi pelaksanaan bimbingan karir
disekolah diantaranya :
1.
Perkembangan
anak didik menuntut kemampuan melaksanakan tugas-tugas perkembangan.
2.
Sebagian hidup
manusia berlangsung dalam dunia kerja.
3.
Bimbingan karir
diperlukan agar menghasilkan tenaga pembangunan yang cakap dan terampil dalam
melakukan pekerjaan untuk pembangunan.
4.
Bimbingan karir
diperlukan berdasarkan bahwa setiap pekerjaan atau jabatan menuntut persyaratan
tertentu untuk melaksanakannya. Pekerjaan atau jabatan itupun menuntut
persyaratan tertentu dari individu-individu yang melaksanakannya.
5.
Bimbingan karir
dilaksanakan disekolah atas dasar kompleksitas masyarakat dan dunia kerja.
6.
Manusia mampu
berfikir secara rasional.
7.
Bimbingan karir
dilandaskan pada nilai-nilai dan norma-norma yang cakup dalam falsafah
pancasila.
8.
Bimbingan karir
menjunjung tinggi nilai-nilai martabat manusia baik sebagai individu maupun
sebagai anggota masyarakat.
B. Tujuan Bimbingan
Karir
Bimbingan karir di sekolah dasar diarahkan untuk menumbuhkan kesadaran dan
pemahaman peserta didik akan ragam kegiatan dan pekerjaan di dunia sekitarnya,
pengembangan sikap positif terhadap semua kenis pekerjaan dan orang lain dan
mengembangkan kebiasaan hidup yang positif. Bimbingan karir di sekolah dasar
juga erat terkait dengan upaya mambantu peserta didik memahami apa yang disukai
dan tidak disukai, kecakapan diri, disiplin, mengontrol kegiatan sendiri.
Layanan bimbingan karir sangat erat kaitannya dengan tiga layanan bimbingan
yang lainnya karena kecakapan-kecakapan yang dikembangkan di dalam bimbingan
belajar, pribadi, maupun sosial akan mendukung perkembangan karir peserta
didik.
Tujuan layanan
bimbingan karir di SD secara operasional adalah :
1.
Mengenal
macam-macam dan ciri-ciri dari berbagai jenis pekerjaan yang ada,
2.
Merencanakan
masa depan.
3.
Membantu arah
pekerjaan.
4.
Menyesuaikan keterampilan,
kemampuan dan minat dengan jenis pekerjaan.
5.
Membantu
mencapai cita-cita (Depdikbud 1994).
Menurut Bailey dan Nihien (1989), pengembangan kesadaran karir di tingkat
sekolah dasar khususnya di kelas-kelas tinggi, hendaknya dikembangkan secara terpadu
dan mencakup hal-hal berikut ini :
1.
Informasi yang difokuskan kepada tanggung jawab dan
struktur pekerjaan.
2.
Penyediaan waktu dan kesempatan bagi peserta didik untuk
berbagi pengetahuan tentang duani kerja dan pengalaman yang diperolehnya dari
orang-orang sekitar tentang berbagai pekerjaan.
- Kesempatan bagi peserta didik untuk berinteraksi dengan orang-orang yang berkerja di sekitarnya. Interaksi ini akan menjembatani murid SD dengan dunia kerja.
- Kesempatan bagi peserta didik untuk mengetahui bagaimana orang merasakan pekerjaan atau profesi yang dipilihnya.
- Kesempatan bagi peserta didik untuk mengetahui peran faktor jenis (gender) dalam pekerjaan.
C. Pentingnya Bimbingan Karir
Dengan mempelajari dan
mengembangkan model-model bimbingan individual yang banyak menyangkut masalah
sosial pribadi akan memberikan imbas kepada kemampuan individu dan penyesuaian
karir. Prinsip ini benar karena memang masalah karir sangat erat bahkan tidak
dapat dipisahkan dari masalah pribadi. Individu yang mengalami masalah karir
akan mengalami masalah pribadi juga. Bimbingan karir dipelajari secara khusus
didasarkan kepada anggapan bahwa :
- Kebutuhan bimbingan karir akan jauh lebih besar dari pada kebutuhan akan psikoterapi. Bimbingan karir akan menggarap dunia dalam dan luar individu secara keseluruhan. Sedangkan psikoterapi (konseling) secara khusus lebih berorientasi kepada dunia dalam individu.
- Bimbingan karir dapat bersifat terapeutik atau berfungsi sebagai penyembuhan. Penyesuaian karir berhubungan erat dengan penyesuaian pribadi.
- Super mengemukakan bahwa dengan membantu membebaskan ketegangan, mengklarifikasi perasaan, memberikan wawasan, membantu memperoleh sukses, dan mengembangkan perasaan kompeten dalam suatu wilayah penyesuaian jabatan, memungkinkan individu menguasai aspek kehidupan lain secara tepat. Dengan demikian penyesuaian karir membawa perbaikan dalam penyesuaian diri secara keseluruhan.
- Psikoterapi yang berorientasi kepada perubahan struktur kepribadian harus di ikuti oleh bimbingan karir. Perubahan kepribadian yang diperoleh melalui psikoterapi jika dikaitkan dengan pemilihan karir diperlukan orientasi kembali ke arah baru dalam pengembangan karirnya. Ini berarti bahwa seorang konselor harus menguasai dalam bimbingan karir.
D.
Program Bimbingan Karier di
Sekolah
Sesuai dengan tujuan dari
pelaksanaan Bimbingan Karier di Sekolah, yaitu secara umum bertujuan untuk
membantu para siswa untuk memperoleh pemahaman diri dan pengarahan diri dalam
proses persiapan diri untuk bekerja dan berguna dalam masyarakat maka dari itu
untuk mencapai tujuan tersebut perlu kiranya disusun suatu program Bimbingan
Karier yang di rencanakan dengan matang.
Dengan demikian penyusunan program layanan Bimbingan
Karier di Sekolah memegang peranan penting dalam rangka keberhasilan pelaksanaan
Bimbingan Karier di Sekolah. Penyusunan suatu program Bimbingan Karier di Sekolah
hendaknya didasarkan pada beberapa prinsip diantaranya sebagai berikut:
1.
Program Bimbingan Karier hendaknya direncanakan sebagai suatu proses yang
berkesinambungan dan terintegrasi.
2.
Program Bimbingan Karier
hendaknya disusun dengan melibatkan siswa dalam proses perkembangannya.
3.
Program Bimbingan Karier
hendaknya menyajikan berbagai macam pilihan tentang kesempatan kerja yang ada
dalam lingkungan serta dalam dunia kerja yang menjadi cita-cita para siswa.
4.
Program Bimbingan Karier
hendaknya mempertimbangkan aspek pribadi siswa secara totalitas. Dengan
demikian para siswa akan memiliki kemampuan untuk mengenal berbagai potensi,
bakat, minat, kebutuhan diri serta nilai-nilai hidup yang dicita-citakannya.
5.
Program Bimbingan Karier
hendaknya diwujudkan untuk melayani semua siswa.
E. Prinsip-prinsip BK Karir
Prinsip-prinsip
bimbingan karir meliputi :
1.
Pemilihan karir
lebih merupakan suatu proses dari suatu peristiwa.
2.
Pemilihan dan
penyesuaian karir dimulai dengan pengetahuan tentang diri. Individu harus
memahami potensi ,bakat, minat dan kemampuanya.
3.
Bimbingan karir
haruslah merupakan suatu pemahaman diri.
4.
Bimbingan karir
membantu pemahaman dunia kerja dan pekerjaan dalam masyarakat.
5.
Dalam bimbingan
karir termasuk pula pemberian informasi, keterangan mengenai latihan atau
pendidikan yang diperlukan untuk memperoleh pengetahuan, berbagai keterampilan
dan pola tingkah laku yang diperlukan untuk suatu pekerjaan.
6.
Bimbingan karir
merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh para konselor dalam memberikan
rangsangan dan bantuan perencanaan karir, membuat keputusan dan penyesuaian
karir.
7.
Agar Bimbingan
Karier di Sekolah dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan, maka beberapa pandangan tentang prinsip-prinsip Bimbingan Karier
perlu diperhatikan para pembimbing khususnya dan administrator Sekolah pada
umumnya terutama dalam penyusunan program Bimbingan Karier di Sekolah.
Prinsip bimbingan karir
di sekolah :
1.
Seluruh siswa
hendaknya mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengembangkan dirinya dalam
pencapaian kariernya secara tepat.
2.
Siswa hendaknya
dibantu dalam mengembangkan pemahaman yang cukup memadai terhadap dirinya
sendiri dan kaitannya dengan perkembangan sosial dan perencanaan karier.
3.
Siswa secara
keseluruhan dibantu untuk memperoleh pemahaman tentang hubungan antara pendidikan dengan kariernya.
4.
Siswa pada
setiap tahap program pendidikannya hendaknya memiliki pengalaman yang
berorientasi pada karier secara berarti dan realistik.
5.
Program
Bimbingan Karier hendaknya memiliki tujuan untuk merangsang pendidikan siswa.
6.
Program
Bimbingan Karier di Sekolah hendaknya berpusat di kelas, dengan dikoordinasi
oleh pembimbing disertai partisipasi orang tua dan kontribusi masyarakat.
F.
Cara
Pelaksanaan Bimbingan Karir
Cara pelaksanaan Bimbingan Karier di Sekolah terdiri
dari dua macam tehnik pendekatan, yaitu pendekatan individual dan pendekatan
kelompok. Pendekatan kelompok dalam Bimbingan Karier akan memungkinkan masalah
yang bersangkut paut dengan karier dapat ditangani untuk semua siswa di
Sekolah. Supaya memiliki keterampilan dalam proses pengambilan keputusan
mengenai apa yang dicita-citakan pekerjaan, jabatan atau karier yang utama
dimasa depan. Untuk mencapai tujuan itu para siswa perlu memahami dirinya
sendiri dan lingkungannya serta dapat mengambil keputusan yang bemakna bagi
dirinya.
Berdasarkan kelompok dalam
Bimbingan Karier di Sekolah nampaknya menjadi suatu pendekatan bimbingan yang
esensial karena dapat memberikan bantuan layanan kepada semua siswa di Sekolah.
Maka dari itu pendekatan kelompok dalam Bimbingan Karier dapat meningkatkan
konselor propesional secara maksimal.
Cara pelaksanaan Bimbingan Karier
di Sekolah adalah sebagai beriku:
“Cara pelaksanaan Bimbingan Karier di Sekolah dapat ditempuh melalui dua pendekatan yakni:
“Cara pelaksanaan Bimbingan Karier di Sekolah dapat ditempuh melalui dua pendekatan yakni:
1.
Pendekatan Individual yaitu
dengan penyuluhan karier dan pendekatan kelompok dengan kegiatan:
a.
Paket belajar,.
b.
Pengajaran unit.
c.
Papan bulletin.
d.
Hari Karier dan
e.
Karya Wisata Karier. (Agus suyanto, 1989: 23)
Pendapat di atas menekankan bahwa Bimbingan
Karier dilaksanakan melalui dua cara pendekatan sebagai berikut :
a.
Pendekatan Individual yaitu: Melalui penyuluhan karier. Bantuan dengan
penyuluhan karier melalui dua cara :
1)
Konseling tentang pemecahan kesulitan dengan tujuan mengatasi masalah yang
dihadapi siswa.
2)
Bantuan perorangan agar masing-masing siswa dapat memahami dirinya,
memahami dunia kerja dan mengadakan penyesuaian antara dirinya dengan dunia
kerja.
b.
Pendekatan Kelompok
1)
Paket Belajar, maksudnya pelaksanaan Bimbingan Karier, menggunakan lima
Pendekatan Belajar yaitu:
a)
Pemahaman diri.
b)
Nilai-nilai.
c)
Pemahaman lingkungan.
d) Hambatan dan cara mengatasinya
e)
Merencanakan masa depan.
2) Pengajaran Unit, setiap bidang studi memiliki suatu
pokok bahasan yang berkaitan dengan suatu pekerjaan selama proses belajar
hendaknya memberikan informasi yang berkaitan dengan suatu pekerjaan selama
proses belajar memberikan informasi yang berkaitan dengan suatu pekerjaan
sehubungan dengan dengan materi yang disampaikan.
3) Papan Buletin, maksudnya melalui papan buletin petugas
BK memasang informsi. Informasi tentang berbagai jenis pekerjaan yang bahannya
diambil dari guntingan. Tentang suatu pekerjaan,dan sebagainya.
4) Hari Karier, maksudnya kegiatan untuk mengisi
hari-hari tertentu yang diisi dengan ceramah dari sumber tentang suatu
pekerjaan.
5)
Karya Wisata, maksudnya para
siswa diajak berkunjung ketempat suatu pekerjaan untuk melihatdari dekat
tentang suatu pekerjaan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Bimbingan karier adalah kegiatan birnbingan yang
diberikan kepada siswa untuk memilih, menyiapkan diri, mencari, dan
menyesuaikan diri terhadap karier yang sesuai dengan
minat, bakat, dan kemampuannya sehingga dapat mengernbangkan dirinya secara
optimal sehingga dapat menemukan karier dan melaksanakan karier yang
efektif dan memberi kepuasan dan kelayakan.
2.
Tujuan layanan
bimbingan karir di SD secara operasional adalah :
a.
Mengenal
macam-macam dan ciri-ciri dari berbagai jenis pekerjaan yang ada,
b.
Merencanakan
masa depan.
c.
Membantu arah
pekerjaan.
d.
Menyesuaikan
keterampilan, kemampuan dan minat dengan jenis pekerjaan.
e.
Membantu
mencapai cita-cita (Depdikbud 1994).
3.
Kebutuhan
bimbingan karir akan jauh lebih besar dari pada kebutuhan akan psikoterapi.
Bimbingan karir akan menggarap dunia dalam dan luar individu secara
keseluruhan. Sedangkan psikoterapi (konseling) secara khusus lebih berorientasi
kepada dunia dalam individu.
4.
Program Bimbingan Karier di
Sekolah
a.
Program Bimbingan Karier hendaknya direncanakan sebagai suatu proses yang
berkesinambungan dan terintegrasi.
b.
Program Bimbingan Karier
hendaknya disusun dengan melibatkan siswa dalam proses perkembangannya.
c.
Program Bimbingan Karier
hendaknya menyajikan berbagai macam pilihan tentang kesempatan kerja yang ada
dalam lingkungan serta dalam dunia kerja yang menjadi cita-cita para siswa.
5.
Program Bimbingan Karier
hendaknya mempertimbangkan aspek pribadi siswa secara totalitas.
6.
Program Bimbingan Karier
hendaknya diwujudkan untuk melayani semua siswa.
5.
Prinsip-prinsip
bimbingan karir meliputi :
a.
Pemilihan karir
lebih merupakan suatu proses dari suatu peristiwa.
b.
Pemilihan dan
penyesuaian karir dimulai dengan pengetahuan tentang diri. Individu harus
memahami potensi ,bakat, minat dan kemampuanya.
c.
Bimbingan karir
haruslah merupakan suatu pemahaman diri.
d.
Bimbingan karir
membantu pemahaman dunia kerja dan pekerjaan dalam masyarakat, dll
6.
Cara pelaksanaan Bimbingan Karier di Sekolah terdiri dari dua macam tehnik pendekatan, yaitu pendekatan individual dan pendekatan kelompok.
DAFTAR PUSTAKA
0 komentar:
Posting Komentar